Hidup dikota besar sangat membutuhkan
fasilitas transportasi yang memadai tentunya. Sebagai contoh kenyamanan saat bepergian atau menuju kesuatu tempat maupun lokasi dengan jarak tempuh atau lokasi yang dikunjungi sangatlah jauh. Menggunakan transportasi masal misalnya
Bus way atau
Bus Kota sangatlah penting untuk alternatif transportasi yang dipilih, jelas karena murah tentunya. Salah satu masalah yang tidak diinginkan adalah waktu menunggu bus yang terlalu lama ditambah
fasilitas halte bus yang kurang nyaman atau memadai,
Berbeda dengan
7 halte bus yang terkenal didunia ini, bisa dibayangkan jika halte bus hanya bertempat disebuah desa
Krumbach, wilayah
Austria Barat. Tidak segan-segan dengan memakai bantuan 7 arsitek kelas dunia untuk mendesain halte bus tersebut, termasuk pemenang
Pritzker Prize Wang Shu dan
Lu Wenyu, untuk merancang Halte di sepanjang
rute bus lokal, yang menawarkan tidak lebih dari sebuah liburan gratis satu minggu di wilayah tersebut.
Hebatnya, arsitek sangat diterima atas hasil karyanya, dan konstruksi tersebut didanai sepenuhnya melalui sumbangan masyarakat setempat, tanpa menggunakan uang publik yang digunakan sama sekali.
Dengan menghasilkan tujuh visi arsitektur, seperti hasil karya diatas dengan
tema segitiga oleh
Architecten De Vylder Vinck Taillieu, beliau sangatlah ahli dalam mendesain termasuk beberapa proyek lain yang sangat menakjubkan, mengenai proyek-proyek apa saja yang pernah beliau buat bisa anda lihat
disini
|
Halte Bus Oleh Sou Fujimoto arsitek Jepang |
Terlihat jelas seperti hasil
rancangan arsitek jepang ini, beliau mengungkapkan bahwa kenyamanan tempat sangat dibutuhkan, apabila saat menunggu bus terlalu lama ditambah rasa yang membosankan dengan rancangan seperti yang telah beliau buat ini, maka semua orang bisa melihat sekelilingnya dengan jelas tanpa ada benda yang menghalangi jarak pandang, dengan begitu rasa bosan bisa sedikit terobati.
|
Studio Norwegia Rintala Eggertsson |
Daerah di mana
Krumbach terletak telah lama dikenal dengan kualitas
7 halte yang terkenal didunia, dengan keahlian yang luar biasa dari keahlian para arsitek tersebut, seperti halte yang mirip dengan
studio Norwegia Rintala Eggertsson, Dagur Eggertsson mengatakan bahwa melestarikan tradisi dan warisan harus tetap dijaga.
Sekitar 300 relawan lokal terlibat dalam proyek pembuatan halte bus tersebut, dengan masing-masing arsitek internasional yang dipasangkan bersama mitra lokal setempat. Debora Mesa dan Anton Garcia-Abril dari Ensemble Studio, hanya mengandalkan dana dari sumbangan masyarakat setempat dimana ingin membukakan mata hati pemerintahan agar tidak terlalu hidup dengan sebuah keborosan.
Dietmar Steiner mengatakan, bahwa upaya lain yang disajikan oleh masyarakat dengan 1.000 penduduk tersebut adalah seperti sebuah gambaran yang pernah mereka lihat sebelumnya.
Sebuah hasil karya hebat yang pernah dibuat, dengan tampilan halte bus yang mirip menara jam serta dilengkapi dengan beberapa bangku kayu sebagai tempat duduk agar didapat perasaan nyaman saat menunggu kata Alexander Brodsky arsitektur asal Rusia itu.